Sabtu, 10 November 2012

Tes Psikologi Melalui Internet

Teknologi semakin hari semakin berkembang dan semakin canggih. Sekarang semua informasi bisa didapatkan dengan mudah melalui internet. Kita tidak perlu lagi bersusah payah mencari informasi, karena hanya dengan terhubung pada internet, semua informasi baik dari dalam maupun luar negeri bisa kita peroleh dengan mudah. Hal ini berlaku juga pada semua bidang dan aspek kehidupan, baik bidang keagamaan, hukum, pengetahuan, dan lain-lain. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai psikologi, khususnya tes psikologi melalui internet.

Psikologi merupakan suatu kajian ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan berbagai macam faktor yang mempengaruhi perilaku itu sendiri. Dulu, dunia psikologi hanya terbatas bagi orang-orang yang mempelajarinya. Namun seiring berjalannya waktu, sedikit banyak orang awam pun memahami ilmu psikologi dan elemen-elemen yang dipelajari dalam psikologi. Ini berkat kemajuan teknologi (internet) yang memuat segala sesuatu tentang psikologi termasuk tes-tes psikologi. Kini kita bisa dengan mudah mengetahui tingkat intelegensi (IQ), kepribadian, dan sebagainya melalui tes psikologi yang tersedia di internet. Tes yang tersedia di internet ini, memang memudahkan kita untuk mengetahui IQ dan sebagainya, namun ada kekurangan dan kelebihan yang dihasilkan dari tes psikologi melalui internet. Kelebihannya diantaranya: efektif dalam segi waktu, mudah didapat dan dilakukan dimana saja. Efektif dalam segi waktu, maksudnya kita dapat mengakses tes psikologi dengan cepat kemudian mengerjakan tesnya, dan mendapatkan hasil dalam waktu yang cepat. Tidak seperti tes psikologi yang diadakan di suatu lembaga/institusi, dimana kita harus menunggu hasil tes selama beberapa hari. Mudah didapat dan dilakukan dimana saja, maksudnya dengan mengakses tes psikologi melalui internet, kita dapat mengaksesnya dengan mudah dan dapat dilakukan dimana saja tanpa terikat oleh tempat tertentu. Kekurangannya diantaranya: hasil yang didapat belum tentu akurat dan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Hasil belum tentu akurat, maksudnya dengan tes psikologi melalui internet bisa terjadi kekacauan sistem (error) sehingga hasilnya tidak akurat. Tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, maksudnya ketika seseorang melakukan tes psikologi melalui internet, agar mendapatkan hasil yang bagus atau sesuai dengan keinginan bisa saja orang tersebut bertanya atau searching jawaban dari tes tersebut sehingga pada akhirnya hasil yang didapat tidak sesuai dengan kenyataan dirinya.

Beredarnya tes psikologi melalui internet juga sejalan dengan peredaran kunci jawaban dari tes tersebut. Semakin banyak jenis tesnya maka semakin banyak pula kunci jawaban yang beredar. Hal ini merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan dari internet. Idealnya, kunci dari tes psikologi hanya dimiliki oleh orang-orang yang berhak dan expert di dunia psikologi. Namun, "berkat" internet kini kunci jawaban tes psikologi menjadi sesuatu yang tidak bersifat rahasia lagi. Di toko-toko buku banyak pula dijual panduan tes psikologi beserta kunci jawabannya. Pada akhirnya yang terjadi saat ini adalah tes psikologi bukan lagi menjadi ukuran yang pasti dalam mengetahui tingkat intelegensi atau kepribadian seseorang, sebab banyak terjadi "manipulasi" untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan.

Mungkin ke depannya, diharapkan para psikolog dan orang-orang yang menggeluti bidang psikologi untuk dapat selalu menciptakan variant tes psikologi yang baru untuk menjaga kerahasiaan dan keakuratan dari tes psikologi. Perkembangan tes psikologi diharapkan sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin lama kian canggih dan selalu berkembang.

Selasa, 23 Oktober 2012

Kecanduan Internet




       Perkembangan teknologi khususnya internet bagaikan dua sisi mata uang. Internet merupakan suatu keuntungan dan kerugian. Dilihat dari segi fungsi dan kegunaan, internet merupakan suatu fasilitas yang dapat memudahkan siapapun dan dimanapun untuk mencari atau bertukar informasi. Namun, di sisi lain internet juga merupakan “perusak”. Entah itu perusak moral maupun perusak otak manusia. Bisa dikatakan demikian, sebab internet dapat menjadi ‘candu’ bagi siapapun. Adiksi atau kecanduan merupakan kondisi terikat pada kebiasaan yang sangat kuat dan tak mampu lepas dari keadaan itu. Seseorang yang kecanduan merasa terhukum apabila tak memenuhi hasrat kebiasaannya. Kecanduan internet diantaranya terjerat games, akses situs porno, akses bermacam informasi, serta aplikasi lain. Pencandu tidak dapat mengontrol diri sehingga mengabaikan kegiatan lainnya. Umumnya, pencandu asyik sehingga lupa waktu, sekolah, pekerjaan, lingkungan sekitarnya, hingga kewajiban lain. Hal tersebut dapat terjadi karena pecandu mendapatkan kesenangan, kenyamanan, dan keasyikan dari menggunakan fasilitas internet. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika, kecanduan internet tampak dari adanya tiga gejala atau lebih yang terjadi dalam periode 12 bulan:
1.  Tingkat toleransi meningkat, sementara tingkat kepuasan berkurang. Dari waktu ke waktu, Anda membutuhkan lebih banyak waktu berselancar di internet untuk mendapatkan kepuasan yang sama.
2.  Kehilangan Interaksi Sosial. Anda cenderung menarik diri selama beberapa hari dalam sebulan saat mengurangi waktu berselancar dalam jaringan. Gejala ini kemudian membahayakan atau merusak kemampuan Anda untuk berinteraksi sosial.
3.  Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah adalah menggunakan internet.
4.  Menggunakan internet lebih sering dan lebih lama, daripada yang Anda inginkan.
5. Menghabiskan sebagian besar waktu malam hari dengan kegiatan yang berhubungan dengan internet.
6. Berhenti melakukan interaksi sosial dengan orang sekitar, pekerjaan atau kegiatan rekreasi dan menggantinya secara online.
7.  Beresiko kehilangan hubungan penting, pekerjaan, kesempatan pendidikan atau karir karena penggunaan internet yang berlebihan.
Kecanduan internet dapat berdampak besar dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa seseorang yang kecanduan internet akan menjauh dari interaksi sosial dalam kehidupan nyata. Hal ini disebabkan karena seseorang yang kecanduan internet merasa sangat nyaman hidup di dunia maya. Di dunia maya, siapapun bisa melakukan apa saja tanpa harus takut akan ada teguran atau cibiran dari orang lain. Seseorang yang hidup di dunia maya dapat menjadi orang lain atau tidak menjadi dirinya sendiri untuk mendapatkan kesenangan. Seseorang yang ‘hidup’ di dunia maya bisa saja mengalami kemunduran. Maksudnya, dengan seringnya berinteraksi di dunia maya, seseorang bisa menjadi tidak percaya diri ketika berinteraksi di lingkungan sosial dalam dunia nyata. Selain itu, kecanduan internet juga dapat menyebabkan hilangnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Kebanyakan kasus kecanduan internet terjadi pada anak-anak, khususnya yang masih labil. Kasus ini biasanya terjadi pada anak-anak yang kurang memiliki perhatian keluarganya, sehingga mencurahkan segala masalah dan kehidupannya di dunia maya. Menurut para psikiater anak, kecanduan itu dapat dicegah jika orangtua dan orang dewasa berperan aktif. ”Berikan pemahaman untung ruginya atau konsekuensi sesuai umur masing-masing. Internet terbukti sangat bermanfaat selama masih bisa kita kontrol,” kata psikiater Richard Budiman SpKJ, pengelola Sanatorium Dharmawangsa, tempat puluhan psikiater praktik. Orang tua dan anak-anaknya pun bisa membuat kesepakatan bersama mengenai waktu dan lama mengakses internet. Situs dan jenis permainan yang diakses pun patut diketahui orangtua. Pembiaran hanya akan membuat kecanduan menjadi soal waktu. Sebagian besar peserta sepakat bahwa melarang anak sama sekali mengakses internet bukan solusi. Pasalnya, internet mudah diakses di mana-mana dengan tarif terjangkau. Pengobatan bagi yang kecanduan, kata Elijati, di antaranya psikoterapi, obat antipsikotik, antidepresi, dan terapi keluarga. Akar masalah yang memicu anak lari ke internet pun harus diketahui. ”Pengobatannya tidak mudah karena harus melibatkan banyak hal,” kata Elijati, yang disetujui psikiater lainnya.


Sumber :
http://diskominfo.tarakankota.go.id/artikel.php?op=detil&mid=3

Selasa, 15 Mei 2012

Manfaat Dongeng Bagi Psikologis Anak


Di zaman modern seperti saat ini banyak sekali orang tua yang lebih memilih untuk berkarir dan meninggalkan anak mereka di rumah. Tidak hanya itu, mereka bahkan ‘memfasilitasi’ anak mereka dengan alat-alat elektronik yang canggih. Akhirnya yang dilakukan oleh anak-anak di rumah hanyalah menghabiskan waktunya dengan menghadapi ‘sebuah layar’, baik itu layar televisi, handphone, computer, laptop, dll. Anak terbiasa melakukan kegiatannya dengan instan. Orang tua tidak menyadari bahwa fasilitas-fasilitas canggih itulah yang dapat merusak perkembangan intelegensi anak. Hal paling sederhana yang dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif anak, seperti dongeng sudah sangat jarang dilakukan oleh orang tua zaman sekarang.
            Mendongeng adalah hal yang sering dilakukan orang tua saat menjelang tidur. Dongeng biasanya berupa cerita-cerita ringan yang menyenangkan bagi anak dan mengandung pesan moral tertentu. Meskipun terkesan tidak penting, sesungguhnya dongeng dapat berperan bagi perkembangan anak. Dengan dongeng, hubungan antara anak dan orang tua dapat menjadi lebih erat sebab adanya komunikasi yang dilakukan secara santai dan menyenangkan. Selain itu, dongeng dapat meningkatkan dan mengsah imajinasi anak. Saat orang tua mendongeng, anak akan memvisualisasikan informasi verbal yang didapatnya dan membayangkannya dalam pikiran. Melalui pesan yang didapat dari sebuah dongeng, anak dapat memahami hal yang perlu itiru dan yang tidak perlu ditiru.
            Anak yang sering mendengarkan dongeng, secara tidak langsung akan menjadi anak yang imajinatif, kreatif, dan mudah memahami kondisi lingkungan dengan daya imajinasi yang tinggi. Sedangkan anak yang kurang imajinasi dapat tumbuh menjadi anak yang kurang dapat beradaptasi dengan lingkungan dan tidak kreatif. Dengan realita seperti ini kebiasaan mendongeng pada anak perlu ditumbuhkan kembali, sebab hal sederhana seperti dongen ternyata memiliki dampak yang sangat besar bagi tumbuh-kembang anak.

Sumber referensi :
http://episentrum.com/artikel-psikologi/manfaat-dan-kekuatan-dongeng-pada-psikologi-anak/

Hubungan Matematika & IAD dengan Psikologi


Apa itu matematika? Kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma), yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika", bahkan demikian juga pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah μαθηματικός (mathēmatikós), berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti matematis. Secara khusus, μαθηματικ τέχνη (mathēmatik tékhnē), di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti seni matematika.
Bentuk jamak sering dipakai di dalam bahasa Inggris, seperti juga di dalam bahasa Perancis les mathématiques (dan jarang digunakan sebagai turunan bentuk tunggal la mathématique), merujuk pada bentuk jamak bahasa Latin yang cenderung netral mathematica (Cicero), berdasarkan bentuk jamak bahasa Yunani τα μαθηματικά (ta mathēmatiká), yang dipakai Aristoteles, yang terjemahan kasarnya berarti "segala hal yang matematis". Tetapi, di dalam bahasa Inggris, kata benda mathematics mengambil bentuk tunggal bila dipakai sebagai kata kerja. Di dalam ragam percakapan, matematika kerap kali disingkat sebagai math di Amerika Utara dan maths di tempat lain.
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir). Jadi berdasarkan etimologis (Elea Tinggih dalam Erman Suherman, 2003:16), perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Berikut adalah definisi matematika menurut beberapa ahli:
·         James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
·         Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Sementara Reys, dkk. (1984) mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistik, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat matematika dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.
Apa itu IAD? Ilmu Alamiah Dasar merupakan suatu cabang Ilmu Pengetahuan yang sangat mendasar yang mengkaji gejala-gejala pada alam semesta,  termasuk muka bumi dan segala isinya dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya. Manusia merupakan salah satu objek pembahasan dalam ilmu alamiah dasar. Banyak hal yang dapat dibicarakan dengan manusia sebagai objeknya, seperti sifat dasar manusia, perkembangan alam pikiran manusia, perkembangan manusia itu sendiri, dan lain-lain.
Manusia dapat dikatakan bersifat unik, karena :
1.      Manusia memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus, terutama pada bagian otaknya yang merupakan pusat kontrol segala aktivitas tubuh manusia. Semua hal yang dilakukan oleh manusia merupakan pesan yang diperintahkan oleh otak dan diterjemahkan menjadi gerak tubuh. Adapun hal-hal yang dirasakan oleh manusia tidak bisa dirasakan secara tiba-tiba, dalam arti semua stimulus yang diterima oleh alat indera disampaikan ke otak. Setelah diproses maka otak akan memberi perintah pada efektor untuk merespon stimulus tersebut. Selain itu, otak juga merupakan organ pengontrol pikiran dan perasaan. Oleh karena tugas dan fungsinya yang begitu penting, maka otak dikatakan sebagai organ tubuh yang ‘kompleks’.
2.      Manusia dapat melakukan metabolisme (penyusunan) dan pembongkaran zat. Proses metabolisme ini terjadi dalam sistem pencernaan manusia. Zat makanan yang masuk ke dalam tubuh kemudian diserap dan disusun kembali lalu digunakan sesuai kebutuhan tubuh kita.
3.      Manusia memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar. Manusia merupakan makhluk yang peka terhadap rangsang, selain itu manusia juga memiliki otak yang berfungsi memproses segala bentuk rangsangan. Oleh karena itu manusia berbeda dengan benda mati, yang jika diberikan rangsangan tidak dapat meresponnya.
4.      Manusia tumbuh dan berkembang. Sifat ini berkaitan dengan manusia sebagai makhluk hidup. Manusia dapat tumbuh dan berkembang karena memiliki hormon dan juga didukung oleh faktor-faktor lainnya.
5.      Manusia memiliki potensi untuk berkembang. ‘Berkembang’ yang dimaksud adalah berkembang wawasan dan pengetahuannya, sebab manusia merupakan makhluk yang berakal budi.
6.      Manusia berinteraksi dengan lingkungan. Dari sisi religius, manusia dikatakan sebagai khalifah di muka bumi, sebab manusia merupakan makhluk yang paling sempurna secara fisik dan akal pikiran. Oleh sebab itu manusia merupakan subjek utama yang dapat berinteraksi dengan lingkungan, dalam arti manusialah yang yang dapat mengelola dan memelihara lingkungan sekitarnya.
7.      Manusia dapat bergerak, hal ini berkaitan dengan organ tubuh yang dimiliki manusia yang memungkinkan manusia untuk bergerak dan beraktivitas.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasio/pikiran/akal budi. Seiring dengan berjalannya waktu pola pikir manusia pun semakin berkembang. Perkembangan alam pikiran manusia berasal dari rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Dulu, sekitar abad ke-17 muncul pemikir-pemikir ternama yang akhirnya mengawali perkembangan ilmu pengetahuan. Mereka dinamakan filsuf. Para filsuf awalnya memiliki rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan melakukan pengamatan dan penggunaan pengalaman tetapi tidak dapat menjawab masalah. Munculah mitos   pengetahuan  baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman – pengalaman  dan kepercayaan. Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan  berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul di dalam pikirannya. Bangsa Yunani  mendapatkan  kesimpulan-kesimpulan yang mudah diikuti.  Sejak abad ke – 16 para  ilmuan mulai menggunakan Metode Ilmiah dalam mempelajari alam semesta ini. Dan pada perkembangan yang nyata pada abad ke – 17 yang merupakan awal kelahiran dari Sains Modern adalah dengan dilakukannya percobaan-percobaan dalam penemu fakta Ilmu ilmiah. Tokoh-tokoh Yunani yang telah memberikan sumbangan perubahan pemikiran diantaranya : Anaximander, Anaximenes, Heracleitos, Phytagoras, Democritus, Empedocles, Plato, Aristoteles, Ptolomeus, Avicenna, dan lain-lain. Mereka memiliki pemikiran-pemikiran yang berbeda mengenai alam semesta dan pemikirannya tersebut dijadikan dasar ilmu pengetahuan hingga saat ini.
Ilmu alamiah dapat dilahirkan dari sebuah pengalaman, yaitu salah satu cara terbentuknya pengetahuan, yakni dengan mengumpulkan fakta-fakta. Ilmu alamiah merupakan  kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis, yaitu kegiatan manusia yang tiada hentinya dari suatu hasil percobaan yang dapat menghasilkan sebuah konsep baru.
Apakah hubungan antara matematika & IAD dengan psikologi? Matematika dan IAD merupakan suatu disiplin ilmu yang berhubungan langsung dengan realita. Begitu pula Psikologi, Psikologi mengkaji manusia secara keseluruhan berkaitan dengan hubungannya terhadap realita-realita di muka bumi. IAD dapat membantu memahami psikologis seseorang dengan mengkaji hubungan antara kondisi mental dengan alam sekitar. Sedangkan matematika dapat membantu dalam pengukuran tes psikologi khususnya menggunakan ilmu statistika yang berkembang dari ilmu matematika.


Sumber referensi:
http://andyinis-journal.blogspot.com