Senin, 31 Oktober 2011

Manusia dan Cinta Kasih

Manusia dan Cinta Kasih
          Manusia merupakan makhluk Allah yang paling mulia, sebab dikaruniai akal pikiran dan perasaan. Manusia dapat bertahan hidup dan menyelesaikan semua masalah dengan menggunakan akal. Dapat dikatakan bahwa akal merupakan sumber aktivitas manusia. Definisi akal merupakan suatu hal yang dapat diterima secara logis. Di samping berakal manusia juga memiliki perasaan . Begitu banyak definisi mengenai akal, namun jarang sekali yang dapat mendefinisikan tentang perasaan secara tepat, jelas, dan pasti. Perasaan merupakan sesuatu yang hanya bisa dirasakan  oleh seseorang. Seperti layaknya akal, perasaan setiap manusia akan berbeda-beda. Akal dan perasaan seringkali berbenturan satu sama lain. Sebab, apa yang dipikirkan oleh akal biasanya bertolak belakang dengan apa yang dirasakan oleh perasaan manusia.
          Jika berbicara tentang perasaan, seringkali orang menghubungkannya dengan cinta kasih. Karena cinta kasih merupakan bagian dari perasaan manusia. Cinta merupakan hal yang tidak terdefinisikan. Cinta hanya dapat dirasakan oleh manusia dan seringkali manusia tidak dapat memahami cinta itu sendiri, sebab cinta adalah sesuatu yang tak terlihat. Cinta dapat terbagi menjadi 3 bagian, diantaranya :
1.      Cinta kepada Allah, rasa cinta ini digambarkan oleh perilaku manusia terhadap sang pencipta. Misalnya dengan cara rajin beribadah sebagai bentuk rasa cinta kasih terhadap penciptanya, selalu menaati ajaran-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
2.     Cinta kepada sesama manusia, hal ini dapat ditunjukkan oleh perilaku manusia terhadap orang yang dicintai dan disayanginya. Misalnya wujud rasa cinta terhadap orang tua, yaitu dengan cara berbakti kepada mereka dan selalu berusaha membahagiakan mereka.
3.     Cinta kepada diri sendiri, perwujudan rasa cinta ini dapat digambarkan seperti sikap kita dalam menjaga, merawat, dan menghargai diri kita sendiri. Contohnya kita selalu merawat diri kita dan tidak melukai/menyakiti diri sendiri. Sebab perbuatan yang membuat diri kita menderita adalah sebuah gambaran bahwa kita tidak mencintai dan menyayangi diri kita.
Manusia dan cinta kasih merupakan dua hal yang sangat berhubungan. Manusia ada karena cinta, dan cinta pun ada karena adanya manusia. Dengan cinta manusia dapat berkarya dan dengan cinta pula manusia dapat menciptakan budaya. Budaya yang lahir di masyarakat bukanlah semata-mata hasil dari aktivitas akal, perasaan pun termasuk hal yang turut andil dalam pembentukan budaya.
          Dalam konteks Ilmu Budaya Dasar, manusia dan cinta kasih dapat diartikan sebagai pelopor terciptanya budaya. Sebab, dasar-dasar dari kebudayaan tidak terlepas dari cinta. Rasa cinta kasih manusia terhadap wilayah tempat tinggalnya, merupakan faktor yang dapat melahirkan kebudayaan. Berkat perasaan tersebut, manusia menciptakan kebudayaan sebagai bentuk gambaran/wujud rasa cintanya terhadap wilayah tempat tinggalnya tersebut. Kebudayaan itulah yang akhirnya menjadi sebuah pembeda atau ciri khas yang membedakan wilayahnya dengan wilayah lain.
          Masyarakat pun sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari cinta. Jika cinta merupakan subjek, maka masyarakatlah yang menjadi objek dari cinta kasih tersebut. Dan jika cinta adalah objek, masyarakatlah yang menjadi subjek/pelaku dari cinta kasih tersebut. Berkat kasinambungan dari keduanyalah kita dapat melihat sebuah wujud nyata dari rasa cinta kasih, yaitu kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar