Senin, 31 Oktober 2011

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan Kebudayaan
            Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk Tuhan yang diberikan kemuliaan akal pikiran untuk mengelola dan menjaga bumi ini. Akal pikiran yang dianugerahkan kepada manusia memaksa mereka untuk terus berpikir tentang segala sesuatu yang ada di bumi, misalnya tentang kehidupan, ekonomi, sosial, politik, dan kebudayaan. Hal-hal tersebut ada karena adanya manusia sebagai individu yang menciptakannya. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai seberapa eratnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan.
            Manusia dan kebudayaan adalah suatu kesatuan yang tidak mungkin terpisahkan atau dalam kata lain bisa berdiri sendiri. Dapat dikatakan bahwa budaya ada karena adanya manusia. Mengapa? Karena manusialah yang menciptakan kebudayaan tersebut, dan manusia pula yang mengembangkan, serta melestarikan budaya itu sendiri.
            Manusia memiliki pola pikir yang berbeda-beda, dapat kita lihat dari perbedaan kebudayaan. Di setiap wilayah pastinya memiliki kebudayaan, namun kebudayaan tersebut akan berbeda dengan kebudayaan di wilayah lainnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa pola pikir setiap manusia berbeda satu sama lain, hal inilah yang menjadi dasar perbedaan budaya di setiap wilayah.
            Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, namun di era globalisasi seperti sekarang ini banyak sekali pengaruh budaya lain yang masuk dan akhirnya berkembang di Indonesia. Budaya asing tersebut sebaiknya difilterisasi sebelum kita menyerapnya, sebab tidak semua budaya asing adalah hal yang positif.  Sebagai pencipta kebudayaan, manusia juga memiliki kelemahan yaitu sebagai individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial. Selama ini, kebudayaan lahir dan berkembang di lingkungan sosial (masyarakat). Otomatis, dapat disimpulkan bahwa manusia dapat dipengaruhi oleh budaya. Sehingga seringkali manusia bukannya mengontrol budaya, tetapi malah dikontrol oleh budaya itu sendiri. Hal inilah yang harus dihindari, karena pada dasarnya budaya harus disesuaikan dengan keadaan wilayah masing-masing. Sebagai contoh yang paling jelas terlihat misalnya budaya berpakaian. Akhir-akhir ini banyak sekali orang Indonesia yang meniru gaya berpakaian orang asing, karena menganggap budaya berpakaian orang asing lebih menarik untuk ditiru. Padahal gaya berpakaian orang asing belum tentu cocok jika digunakan di negara kita, sebab adanya perbedaan iklim. Akan terlihat aneh jika kita mengikuti gaya busana orang asing tapi tidak sesuai dengan kondisi wilayah di mana kita tinggal.
            Budaya merupakan identitas bangsa yang harus dijunjung tinggi. Sebagai negara yang kaya akan budaya, kita seharusnya bangga dan lebih mendalami budaya negara kita sendiri atau bahkan memperkenalkannya terhadap negara lain. Banyak orang asing yang tertarik dan bahkan ingin mempelajari budaya Indonesia. Akan tetapi orang Indonesia sendiri malah terkesan tidak peduli terhadap budaya negaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar